Wednesday, June 29, 2011

100 TEKA-TEKI BUAT WAKTU SENGGANGMU…!

”Sudah sekitar 2 tahun saya meninggalkan blog ini. Tidak pernah mengupdatenya dengan tulisan-tulisan lagi. Begitu banyak yang terjadi dalam dua tahun ini yang mewarnai hidup saya. Seperti meninggalnya Pake (mertua laki-laki saya), meninggalnya Ibu kandung saya, Arga yang tumbuh makin gedhe dan mbeling , sampai saya yang saat ini sudah tidak bekerja lagi di Muslim Aid, namun ikut ngawulo di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pati. Yup, many to tell dan saya ingin menulis lagi. Hal-hal yang ringan tentu seputar dunia saya. Karena saya toh tidak berbakat menulis yang berat-berat seperti teman-teman lain.

Nah, sebagai pembuka, bagaimana kalau kita bermain teka-teki? Dulu di kantor lama, saya dan teman-teman paling suka main tebak-tebakan buat mengusir suntuk ketika deadline semakin dekat atau saat makan siang.

So guys, read these 100 riddles, to avoid yourselves being a looser in front of your boss!”

01. Bebek apa yg jalannya selalu muter ke kiri terus?Bebek dikunci stang

02. Kenapa Bebek goreng enak rasanya?

Karena ada huruf 'B' nya, coba kalo nggak ada, berani makan?

03. Ada bebek 10 di kali 2 jadi berapa ?
8, soalnya yg 2 lagi maen di kali, kan?

04. Hewan apa yg bersaudara?
Katak beradik

05. Kenapa anak kodok suka loncat-loncat?
Biasalah... namanya juga anak-anak. Suka iseng..

06. Hewan apa yg paling aneh?
Belalang kupu-kupu. Soalnya kalo siang makan nasi
kalo malam minum susu

07. Hewan apa yang namanya 2 huruf?
U dan g

08. Apa yang mempunyai kaki enam dan bisa terbang?
Tiga ekor burung!

09. Bagaimana caranya mencegah anjing supaya tidak kencing di jok
belakang?
Pindahkan ke jok depan!

10. Punya delapan kaki tapi yang dipakai cuma empat?
Seekor kuda yang sedang ditunggangi dua orang!

11. Siapa yang selalu jadi korban pemerasan?

Sapi perah

12. Bagaimana Membedakan Zebra Jantan Dengan Betina
Zebra Jantan Aslinya Berwarna Hitam Garis - Garisnya Putih,
Zebra BetinaAslinya Berwarna Putih Garis - Garis Hitam

13. Kalau dipukul yang mukul malah kesakitan?
Nyamuk yang lagi nempel di hidung!

14. Tikus kalo ulang taon minta hadiah apa?
Sepeda (bodo!! yg ulang taon khan dia.. jadi terserah dong..)

15. Gimana caranya tau di dalam kulkas ada tikus?
Liat dulu.. di luar kulkas ada sepeda ga?

16. Berapa jumlah kaki seekor kerbau ?
Delapan (8) yaitu: dua kaki kiri, dua kaki kanan, dua kakidepan, dan
dua kaki belakang

17. Hitam, putih, merah, apakah itu?
Zebra abis dikerokin

18. Monyet apa yg rambutnya panjang?
Monyet gondrong


19. Binatang apa yang kalau lagi pilek paling menderita?
Gajah (bayangin aja sendiri)

20. Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajah pesek

21. Apa persamaannya gajah dan tiang listrik?
Sama2 nggak bisa terbang

22. Gimana caranya 5 ekor gajah naek sedan?
2 di depan 3 di belakang

Teka-teki Ikan

23. Ikan apa yg matanya banyak sekali?
Ikan teri 1 kilo

24. Ikan apa yang paling menderita?
Ikan ngga bisa berenang

25. Ikan apa yg nggak bisa berenang?
Ikan goblok

Teka-teki Kucing

26. Binatang yg paling dibenci anjing laut?
Kucing laut

27. Apa bedanya kucing ama kucring?
kalo kucing kakinya empat, kalo kucring kakinya emprat

28. Bola apa yang mirip kucing?
Bola emon

Teka-teki Ayam

29. Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem?
Karena udah hapal teksnya

30. Ayam apa yg besar?
Ayam semesta

31. Kenapa ayam jago ngga punya tangan?
Sebab ayam betina ngga punya susu

32. Ada ngga ayam yang berkokok siang-siang?
Ngga ada, yang ada berkokok ku..ku..ru.yuuuukk.

43. Apa bedanya pemurung dg pemulung?

Pemurung tidak pernah merasa gembira, sedangkan pemulung tidak pelnah melasa gembila

44. Kenapa mayat dibungkus kain putih? Pake hitam...??? siapa
takut!!!!

45. Kenapa Afrika negaranya miskin? Karena terlalu sibuk
ngeriting rambut

46. Olah raga apa yg paling berat?
Catur. Masa kuda ama benteng diangkat-angkat

47. Siapakah presiden RI yg terseksi? Pa ha Bibi

48. Kenapa stir mobil letaknya kalau 'nggak dikanan ya dikiri.
Kok'nggak ditengah?
Biar gampang kalau mau ngeludah

49. Kenapa Sri Rama memilih Sinta?
Karena kulit Santi tak seputih kulit Sinta

50. Kenapa Superman celana dalamnya merah? Karena lupa pake pembalut

51. Kenapa Superman bajunya pake huruf S?
Karena kalau pake M atau XL kegedean

52. Kenapa superman gak kawin ama wonderwoman?
Ya emang nggak jodoh

53. Kenapa Batman lambangnya bukan B? Karena udah dipake sama Bobo..

54. Batman kalo tidur dimana hayo ?
Bedcover

55. Kenapa suku Irian memakai koteka?
Karena kalau pakai daun pisang ntar dikira lontong

56. Kenapa kijang tiada duanya?
Karena indosiar memang untuk anda

57. Bahasa Inggrisnya nasi apa?

Rice,
Bahasa Inggrisnya panjang apa?
Long
Kalau bahasa Inggrisnya nasi panjang apa?
Lontong

58. Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda

59. Siapa wanita Indonesia yg paling kuat?
Nyonya Meneer, berdiri sejak th.1918

60. Apa bedanya aku dan kau?
Aku dan kau, jelekkan kau (nyanyiin pake lagu susu dancow)

61. Kenapa kalo lagi mikir orang suka megang jidatnya?
Ya iyalah, masa megang jidat orang laen!

62. Benda apa yang paling matree?
Telepon umum khan, kalo dikasih uang baru mau kerja

63. Apa bedanya sarung dan kotak?
Kalau sarung itu bisa kotak-kotak kalau kotak tidak bisa sarung-sarung

64. Sepatu siapa yg nggak bisa lepas?
Ya sepatunya reza donk (kan sepatu yang tak bisa lepas:
dinyanyiin)

65. Sapu apa yang selalu menempel?
Sapu yang tak bisa lepas..(lagunya Reza juga)

66. Ada dua orang bapak dan dua orang anak, mereka pergi ke hutan
untuk berburu kancil, sialnya mereka hanya dapat tiga ekor, tetapi
waktu kembali ke rumah, masing-masing membawa satu ekor.
Mungkinkah atau mustahil???

Jawaban disertai alasan: yang pergi berburu hanya 3 orang.
seorang kakek, seorang ayah dan seorang anak, tul nggak ?

67. Tiang apa yang enak?
Tiang-tiang minum teh!

68. Naiknya cepet, turunnya lambat banget ...?
Ingus!

69. Tank apa yang moncongnya ke bawah?
Tankurep, hehehe...

70. Nembak lantai kena hidung apa hayo ?
Kentut woi

71. Sma apa yg badannya gede2?
Sma CK DOWN

72. Pohon apa yang paling banyak pada hari lebaran?
Pohon maaf lahir dan batin

73. Benda apa yang besar putih bersayap dan rasanya asin?
Pesawat terbang jatuh ke laut donk ..!!!!!!

74. Lemari apa yang bisa masuk kantong?
Lema ribu

75. Dewa apa yang kesepian?
Dewakto sendere

76. Ada berapa hurufkah dalam abjad?
Ada 5 (lima) a-b-j-a-d

77. Apa bedanya wayang, sepatu, dan jengkol?
Kalo wayang ada yg namanya semar, kalo sepatu disemir,kalo jengkol
disemur

78. Kentang apa yang bisa bikin bayi ketawa?
Kentangtingtungtingtangtingtung

79. Saya ada jeruk lima kamu minta minta satu, sisanya berapa?
Ya tetap lima soalnya kamu nggak dikasih....

80. Apa yang kalo naik turun, kalo turun naik?
Tukang Beca, kalo jalannya naik dia turun buat dorong,kalo jalannya
turun dia naik lagi

81. Kenapa aspal itu hitam...?
Kalau coklat lo ambil

82. Mie apa yg bau banget?

Mie kuAHHHHHHHHHHHHHH....

83. Kenapa orang takut kehujanan?
Coz tuh hujan beraninya kroyokan, coba klo satu-satu, gak ada yg
takut khan?

84. Kenapa liang anus keriput?
Soalnya dicuci-dicuci, disetrika enggak.....

85. Orang sibuk paling sabar duduk di mana?
Di jamban

86. Ban apa yang bisa makan, joget, nyanyi, dan ngomong?
Banci

87. Uang kalau dilempar jadi apa?
Jadi rebutan

88. Sepatu biru kecebur di Laut Merah jadi apa?
Jadi luntur

89. Kenapa batu kalau dimasukkan ke air tenggelam?
Soalnya batu enggak bisa berenang!

90. Ada nggak buah rambutan yang berbahaya kalau kita makan?
Ada, kalau makannya di tengah jalan tol!

91. Apakah ilmu pasti itu?
Ilmu yang melarang soal-soal seperti ini:
satu ditambah satu barangkali dua, dsb!

92. Supaya enak biji nangka dimasaknya bagaimana?

Cari biji nangka yang paling kecil. Terus 1 biji itu dibelah 8. Salah satu
potongannya direbus. Setelah matang dimakan dengan 3 potong
ayam goreng.
Setelah habis, minumlah juice durian. Pasti enak!

93. Bagaimana orang cadel ketawa? Teltawa telkekeh kekeh

94. Sebutkan perbedaan segelas es campur dengan segelas air putih?
Kira-kira lima ratus rupiah!

95. Bagaimana cara yang paling cepat menggemukkan badan?
Masuk ke sarang lebah!

96. Kalau hitam dibilang bersih, kalau putih dibilang kotor? Papan
tulis!

97. Apa persamaan uang dan rahasia? Dua-duanya susah dipegang!

98. Selalu diam di pojok tapi selalu keliling dunia? Perangko!

99. Bagaimana cara melipat gandakan uang dengan cepat? Taruh di depan
kaca!

100. Polisi melihat sopir truk di Rambu larangan tetapi tidak
menangkapnya.
Kenapa? Karena sopir truk itu sedang berjalan kaki!

(dari berbagai sumber)

Wednesday, September 17, 2008

Ramadan adalah sebuah perjalanan...!

Akhirnya ada waktu juga buat saya kembali menulis disini...!

Sebulan lebih tidak pernah mengupdate blog, sampai si Hangga yang Journalist itu bilang saya kehilangan ide. Mungkin juga ya, mengingat akhir-akhir ini kerjaan makin menumpuk dan buat membuang penat saya lebih suka main badminton atau pulang awal agar bisa segera bertemu dan bercanda dengan Arga. Semakin lucu anak itu, dan tingkah polahnya yang membuat Bundanya kadang kewalahan.

Membuka blog ini yang pertama saya temukan adalah Shout dari Mbah Im, sebutan akrab untuk mas Imam, yang sud
ah bertahun-tahun ini tidak pernah bertemu. Insyaallah lebaran nanti saya usahakan maen kesana, mas!

Sebenarnya sudah sangat terlambat, namun ingin sekali saya mengucapkan MARHABAN YA SYAHRA RAMADAN...! Bulan suci yang menjadi mahkota diantara bulan-bulan lainnya. Semoga selalu kita dalam Rahmat Allah dan Maghfirah-nya!

Ramadan ini tersa sangat special buat saya. Inilah Ramadan pertama saya sejak menjadi seorang suami dan seorang ayah. Sahur yang biasanya terasa sangat berat, kini menjadi begitu ringan. Apalagi sudah ada istri yang membangunkan, memasak, sementara saya sholat malam dan membaca Al Quran. Belum lagi ditambah teriakan-teriakan Arga yang sejak bulan puasa rajin bangun jam empat pagi.

Guys, buruan nikah, insyaallah Allah benar-benar meletakkan keindahan di sana! (ssstt...ini pesan untuk mas Imam, Yudwi, Landung, Marwan, dan tentunya si Hangga Ranuwijayaaaaa...! :D).

Menjelang bulan puasa kemarin saya dan istri sempat dipusingkan dengan telepon dari Mbak yang meminta tolong untuk "ngandani" anaknya (keponakan kami) untuk kembali fokus ke study-nya. In short words, ini anak lagi jatuh cinta ama seseorang. Bener-bener kelihatan banget dia sedang kepayang kalo menelusur ke FS dia atau mengamati tingkah lakunya. Padahal dalam pendidikan keluarganya, love must be put in to Islamic frame which has its own restriction. Makanya kemudian lahirlah pembeda antara muhrim dan bukan, antara ta'aruf atau khalwat, dan sebagainya.

Mungkin karena latar saya dan istri, kami sedikit lebih permissive dari keluarga Pati. Namun kami sepakat bahwa cinta harus diletakkan dalam tempat proporsionalnya dan bukan menjadi sebuah tujuan akhir karena tujuan akhir setiap manusia harusnya hanyalah Allah! Maka cinta harus juga diletakan dalam rangka meraih Diri-Nya!

Keponakan saya baru semester 3 di sebuah PTN di Surabaya. Orang yang dia suka ada di Jogja, Drop Out kuliah, dan bekerja di sebuah Rumah Sakit. Saya tidak mau menilai itu, biar nanti dia dan keluarganya yang membicarakan soal hubungan mereka. Karena saya juga percaya keponakan saya sudah harus mulai belajar untuk dewasa dan berpikir dengan logika bukan hanya perasaan yang menggebu-gebu karena itu akan menutupi rasio obyektivitas kita. Saya sendiri sudah menekankan padanya apa rambu-rambu yang harus dia mengerti dan patuhi (keponakan saya perempuan, jadi Anda pasti paham bagaimana kekhawatiran seorang Ibu dan Ayah)

Hmmm...cinta emang sebuah issue yang tak akan habs dibahas selama dunia masih berputar. Calhoun dan Acocella - sebagaimana dikutip kembali oleh Abdul Mujib - menyatakan bahwa para psikolog kurang berminat untuk mendefinisikan cinta, sebab makna cinta selalu berubah sesuai dengan
siapa dan apa yang dicintai. Cinta dalam terjemahan bahasa Arab adalah al-hubb atau mahabbah. Dalam Al Quran sendiri terdapat 13 bentuk akata dari al-hubb yang tentunya artinya disesuaikan dengan konteks ayatnya.

Menurut Ibnu Qayyim, al-hubb mempunyai 5 pengertian etimologi, diantaranya:

a. Habab (al-asnan) yang berarti jernih (shafa) dan putih (baydha'), seperti putihnya gigi. Cinta memerlukan kejernihan dan kesucian dari hati yang paling dalam. CInta yang tidak lagi suci dan jernih tidak akan pernah bisa abadi karena telah disebabkan oleh motivasi lain seperti birahi atau materiil.

b. Habab (al-ma') yang berarti luapan ('uluw) dan tampak jelas (zhuhur), seperti air yang meluap-luap saat hujan deras. Cinta yang bersemi cenderung bersifat meluap-luap atau meledak-ledak dan sulit dibendung. Apapun rintangan yang ada tidaklah menjadi persoalan karena dengan sifat ini seseorang akan berani menghadapi setiap rintangan yang ada.

c. Habba (al ba'ir) yang berarti keteguhan (luzum) dan kesetiaan (tsabat). Cinta sejati adalah cinta yang penuh keteguhan dan kesetiaan. Cinta sejati adalah cinta yang iberikan kepada obyek tunggal tanpa ada keinginan sekecil apapun untuk menduakannya.

d. Habat (al qalb) yang berarti relung (lubb) hati yang terdalam. Relung hati merupakan asal dari cinta yang suci. Bukanlah cinta yang suci kalo ia datang dari kemolekan tubuh, kemilau rambut atau gemerlapnya harta.

e. Hibb (al-ma') yang berarti menjaga (al-hifz) dan menahan (imsak), seperti air yang bertahan dalam bejana. Cinta sejati adalah cinta yang diiringi dengan perawatan dan penjagaan. Keduanya menjadi aspek yang tidak dapat dipisahkan. Perawatan meliputi segala hal yang bersifat fisik (kecantikan, kesehatan) dan psikis (ketentraman batin, nafkah lahir batin).

Wheeeww... love is not only LOVE rite?

Akhirnya, saya berharap Ramadan ini membawa kita semua ke sebuah tempat yang lebih baik. Ramadan adalah perjalanan yang harus kita lalui dengan niat mendapatkan cinta-Nya. Karena sesungguhnya hanya Cinta Allah yang benar-benar sejati. Jangan pernah mengeluhkan Dia yang tidak melihat sedikitpun kepada kita saat kita sedang jatuh, karena yang harus kita tanyakan adalah apakah kita menatap-Nya saat kita bahagia. Allah itu ada dan benar, maka kita seharusnya tidak pernah merasa lemah karena selalu bersandar pada Cinta-Nya!

p.s. Na, kami yang ada di Jogja, percaya padamu...!


(sumber; DZIKIR CINTA oleh Abu Rafi' Ibn Sumarjo)






Wednesday, July 30, 2008

Aid Delivered to Java Flood Survivors


In December 2007 a large scale flood occurred covering over half of the province of East Java and some parts of its neighboring province of Central Java affecting over 19 regions, an area as large as the Netherlands. Millions of people suffered due to the floods a thousands of farms and fields full of rice crops were completely destroyed. In May 2007, Muslim Aid funded by UN OCHA, sent 45,168 kg of rice, vitamins, 25,000 strips of Aquatabs, 13,750 sachets of ORS, hygiene kits, and hygiene kits to Lamongan, Tubuan, Pasuruan (East Java), and Pati in Central Java. The aid was received by the affected communities, "This has helped us survive longer, at least until we can get back on our own two feet" said Sri, a senior citizen of Lamongan after receiving food item from Muslim Aid.
Muslim Aid continues to gives aid one month after the flooding as the water begins to recede. The local government expressed its appreciation for Muslim Aid’s assistance.

“Everybody has been very helpful to us, the Muslim Aid team is very grateful for the excellent assistance that we get from the local leaders, local government and the community,” said Joko Yuliantoro, the Emergency Team Leader.
Muslim Aid has assisted 12,500 households in East and Central Java during its relief efforts from December 2007 to April 2008. The effort was funded by Muslim Aid UK, Muslim Aid Australia, and UN OCHA. As part of the assistance, Muslim Aid delivered a community-based disaster management in the District of Ngawi, a district which is annually flooded, to help the community prepare themselves on how to manage and cope with the disasters.

(for further info please visit www.muslimaid.org)

Sunday, July 6, 2008

Ika Puji, a Stout Hearted Daughter

Anak itu menyeka peluh yang membasahi keningnya. Dia baru saja melakukan registrasi ulang dari sekolah yang jaraknya sekitar 7 kilo meter dari rumahnya dan setiap hari dia tempuh dengan berjalan kaki melalui jalanan yang naik turun. Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menempuh perjalanan itu mengingat rumahnya terletak di salah satu puncak perbukitan Menoreh dengan ketinggian diatas 650 meter dari atas permukaan laut.

“Mari, mas, maaf tempatnya masih berantakan…!” sambutnya ramah bersama Bu Nah, ibunya, saat Team Muslim Aid menyambanginya siang itu.

Ika Puji namanya, siswa kelas 2 SMK Negeri 1 Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Dia tinggal di Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, bersama ibu dan adiknya, Ita, yang masih duduk di kelas empat SD. Ayahnya baru saja pergi menghadap Sang Khaliq awal minggu ini, setelah selama setahun berjuang melawan penyakitnya.

Lahir dari sebuah keluarga sederhana, Ika adalah anak yang rajin bekerja membantu kedua orang tuanya sekaligus anak yang cukup cerdas di sekolahnya. Pak Sarto, sang ayah, hanyalah seorang buruh bangunan dengan penghasilan tidak menentu. Sedangkan ibunya, Bu Sartinah, bekerja mengolah ladang yang luasnya tidak seberapa. Seperti nasib kebanyakan buruh dan petani kecil lainnya, kehidupan ekonomi keluarga Ika tidaklah mapan. Penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah Ika dan adiknya. Tidak heran, Ika dan keluarganya hanya mendiami sebuah rumah bata tanpa plester dengan lantai tanah yang kecil. Namun hal itu sama sekali tidak menyurutkan rasa syukur keluarga ini terbukti dengan rajinnya Pak Sarto sekeluarga beribadah kepada Allah dan Ika sendiri selalu rajin belajar dan tidak pernah mengeluhkan keadaannya.

Namun, Allah juga yang akan selalu menguji hamba-hamba-Nya yang beriman. Di pertengahan tahun 2007, saat tengah menjadi buruh pembangunan rumah salah satu tetangganya, Pak Sarto jatuh dari ketinggian sekitar 6 meter. Salah satu syaraf di pinggangnya cidera yang membuat Pak Sarto mengalami lumpuh sebagian. Selama sekitar satu bulan Pak Sarto dirawat di rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, yang menelan biaya yang tidak sedikit. Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui juga kalau ternyata Pak Sarto menderita tumor prostat. Hal ini memperparah kondisi beliau sehingga karena tidak juga mengalami kemajuan yang berarti, pihak keluarga meminta untuk merawat sendiri Pak Sarto di rumah. Berbagai pengobatan alternatif pun dicoba meskipun tetap saja tidak memberikan perkembangan signifikan pada kondisi Pak Sarto yang sekarang hanya dapat berbaring dengan tubuh yang semakin mengurus.

Kondisi perekonomian keluarga inipun mulai limbung. Sebagai satu-satunya penopang perekonomian keluarga, sakitnya pak Sarto membuat keluarga ini tidak lagi mempunyai sumber pendapatan yang bisa diandalkan. Bahkan akhirnya mereka menjual sebagian ladangnya untuk menutupi biaya pengobatan Pak Sarto dan juga kebutuhan sehari-harinya.

Ika pun sangat memahami kondisi keluarganya saat ini. Dia bisa mengerti kalau saat ini ibunya tidak bisa lagi sekedar memberikan uang saku untuknya. Dia sepenuhnya menerima saat ibunya lebih mementingkan biaya hidup mereka sehari-hari, pengobatan ayahnya, dan uang saku adiknya daripada membayar uang gedung sekolahnya, membayar SPP-nya, atau melunasi uang seragamnya. Dia tahu, itu bukan karena ibunya tidak mengetahui kebutuhan dirinya, namun keadaanlah yang memaksa Bu Nah untuk pandai-pandai mensiasati perekonomian mereka. Didorong semangat kemandiriannya, Ika minta ijin ibunya untuk berjualan buah aren dari kebunnya. Di lain waktu dia membantu tetangganya memetik kopi untuk mendapatkan upah sebagai pengganti tenaganya. Ika melakukan itu seusai pulang sekolah atau pada saat hari libur. Uang yang dia dapat sebagian diberikan kepada ibunya dan sebagian yang lain dia gunakan untuk uang saku sekolahnya. Bu Nah hanya bisa menangis melihat semangat anak perempuannya, seiring rasa bangga juga muncul di benaknya. Kadang dia begitu nelangsa melihat anak pertamanya pulang sekolah bermandikan keringat tanpa Bu Nah dapat memberikan uang saku di pagi harinya.

Uang yang didapat Ika tentu saja jauh dari kebutuhannya yang sesungguhnya. Dia tidak mampu juga melunasi tunggakan pembayaran-pembayaran sekolahnya. Padahal ujian kenaikan kelas sudah dekat sehingga ketakutan tidak dapat mengikuti ujian selalu menghantuinya. Hal ini mendorongnya memberanikan diri meminta uang pada ibunya. Namun, darimana Bu Nah bisa mendapatkan uang sejumlah sekitar 700 ribu rupiah sebagai biaya pelunasan uang gedung, SPP, seragam, dan beberapa biaya lainnya? Di tengah keputus-asaannya, Bu Nah dan Pak Sarto dengan berat hati meminta Ika untuk berhenti sekolah saja. Selain karena tidak mampu lagi membiayainya, mereka juga kasihan melihat Ika yang setiap hari berjalan kaki sangat jauh tanpa mampu memberikan uang saku yang layak.

Ika menolaknya. Dia meyakinkan orang tuanya bahwa pasti ada jalan dari Allah. Alhamdulillah, pada saat itu Muslim Aid datang untuk memberikan sedikit bantuan kepada keluarga ini. Melalui program Goat Breeding, Muslim Aid memberikan alternatif sumber pendapatan tambahan kepada keluarga Pak Sarto. Selain itu Muslim Aid juga melunasi seluruh tunggakan pembayaran tahun pertama Ika Puji sehingga dia dapat tetap mengikuti ujian kenaikan kelas.

Namun, ujian Allah tidak berakhir sampai di situ. Setelah sekitar satu tahun berjuang melawan penyakitnya, kondisi pak Sarto semakin menurun. Tubuhnya kini sangat kurus dan tidak mampu lagi menggerakkan anggota badannya. Akhirnya, pada hari Selasa, tanggal 1 Juli 2008, pukul 04.00 sore, Pak Sarto menghembuskan nafas terakhirnya setelah semua cara pengobatan diusahakan untuknya. Pada saat terakhirnya Pak Sarto tiduran di ruang tengah, ditunggui keluarganya. Beliau menolak untuk dipindahkan ke kamar tidurnya dan berkata: "Mboten sah dipunpindah, ngaten punika kula sampun sekeca...!". Innalilahi wa innaillaihi roji’un! *

”Nyuwun donganipun, mas, mugi-mugi kula sakeluarga saged tansah dipun paringi kekiyatan nampi cobi menika lan margi gampil anggen kula pados biaya sekolah kangge lare-lare!” ucap Bu Nah terbata saat Team Muslim Aid menyalami tangannya. ** Rona kesedihan masih mengambang di wajah Bu Nah, Ika, dan si kecil Ita. Sekarang keluarga ini harus hidup tanpa Pak Sarto, sosok suami dan ayah yang sangat mereka sayangi. Namun ada keikhlasan disana dan ada semangat untuk menapaki hari-hari yang akan datang. (Jk)
***

* ”Tidak usah dipindah, begini saya sudah nyaman!”
** ”Minta doanya, mas, semoga saya dan keluarga selalu diberi kekuatan menerima cobaan ini, dan diberi jalan mudah dalam mencarikan biaya sekolah anak-anak!”

A New Home for Bu Sri...!

“Entah dengan apa kami bisa berterimakasih”, kata Bu Sri dengan mata berkaca. Suaminya yang berdiri di sampingnya mengangguk pelan. Jabatan tangan Bu Sri begitu erat, menggenggam tangan Alley, salah seorang staff kerja Dave Hodgkin, orang yang mengorganisir bantuan perumahan untuk orang-orang cacat bersama dengan Muslim Aid. Bu Sri, warga Dusun Satrian, Desa Cepoko, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, merupakan salah satu penerima bantuan ini dan rumahnya telah dapat di ekspand menjadi rumah permanen.

Sebelum terjadinya gempa 27 Mei 2006, Bu Sri bekerja sebagai seorang buruh di sebuah pabrik tekstil di daerah Kabupaten Boyolali. Suaminya, Pak Joko Bini, mempunyai toko minuman dan makanan kecil yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Beruntung Bu Sri seorang pekerja keras dan tidak mudah mengeluh. Penghasilannya sebagai buruh pabrik dia gunakan untuk membiayai sekolah anak lelakinya. Didorong keinginan untuk meningkatkan perekonomian keluarganya, Pak Joko Bini pergi ke Kalimantan, bekerja di sebuah perkebunan. Ia menjual toko kecil miliknya dan menggunakan uangnya untuk biaya tiket dan modal. Bu Sri sendirian membesarkan kedua anaknya yang masih kecil dengan terus berharap kehidupannya akan berangsur membaik.
Namun, Tuhan mempunyai cerita sendiri untuk setiap hamba-hamba-Nya. Pak Joko Bini harus meninggalkan pekerjaan yang baru dijalaninya sebentar, ketika dia menerima kabar tentang gempa besar yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Sabtu, 27 Mei 2006, mungkin merupakan hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Ibu Sri Tumini dan keluarganya. Gempa besar yang mengguncang Yogyakarta dan Jawa Tengah meluluh-lantakkan ratusan ribu rumah, menewaskan 6,000 jiwa, dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Tidak terkecuali rumah kecil miliknya yang roboh dan menimpa dirinya. Bukan itu saja, anak bungsunya, Eko Prasetyo, yang saat itu berusia 4 tahun ikut terkubur dalam puing-puing rumahnya.
Pagi itu Bu Sri tengah bersiap-siap memandikan Eko sebelum berangkat ke pabrik tempat dia bekerja. Tiba-tiba dia merasakan bumi bergetar dengan hebat dan secara reflek dia berlari membawa anaknya keluar. Malang, rumah kecil yang dia bangun bersama suaminya telah runtuh terlebih dahulu. Gordijn rumah tepat menimpanya, sementara anaknya terkubur reruntuhan tembok. Dia berteriak minta tolong, namun suaranya tertelan gemuruh rumah-rumah yang runtuh saat itu.

Ketika Bu Sri tersadar, dia telah dirawat di tenda darurat. Rasa sakit menyergapnya namun yang kemudian terlintas pertama kali adalah bagaimana kondisi anaknya. Dan barulah dia merasa lega ketika tahu bahwa anaknya hanya mengalami luka kecil sedang anak sulungnya selamat.

Gempa telah mengubah hidupnya selamanya. Dokter mengatakan bahwa tulang belakangnya terluka sehingga dia harus menjalani sisa hidupnya sebagai seorang yang cacat. Dia menjalani terapi dan bantuan medis yang diberikan oleh salah satu NGO yang bekerja membantu para korban gempa. Seluruh tabungannya yang hanya sedikit habis untuk keperluan perawatannya. Kepulangan suaminya memang memberikan bantuan moral yang besar, namun keadaan ekonomi mereka memburuk dengan drastis, sehingga untuk hidup pun mereka menggantungkan bantuan orang tua Bu Sri. Dan sejak gempa bumi terjadi, cobaan terus-menerus mendera keluarga ini.

Sebulan setelah gempa terjadi, Eko mendadak sakit panas. Bu Sri yang saat itu tengah menjalani terapi di rumah sakit bersama suaminya diminta pulang. Pada saat dia tiba dirumah, dia mendapatkan tubuh anaknya telah terbujur kaku. Bu Sri dan suaminya menangis, menumpahkan kesedihannya. Tidak disangka, anak bungsunya berpulang begitu cepat, meninggalkan keluarganya. Bahkan sang kakek tak kuasa menahan tangis sembari berdoa kepada Allah agar mengambil hidupnya sebagai ganti kehidupan cucu kesanyangannya.
Subhanallah, maha suci Allah yang selalu penuh kasih kepada hamba-hamba-Nya. 2 jam setelah dinyatakan meninggal, jenazah Eko yang baru saja dimandikan mendadak bergerak kembali. Nadinya berdetak normal lagi dan mengejutkan ratusan pelayat yang hadir. Bu Sri dan keluarganya sontak mengucapkan syukur tak henti-hentinya kepada Allah.

Seakan tiada habisnya, keluarga ini kembali harus mengalami cobaan pahit ketika mengetahui nama mereka tidak masuk kedalam daftar penerima bantuan rumah permanen baik dari pemerintah maupun dari pihak-pihak lain. Lebih dari satu tahun lamanya mereka terpaksa hidup di shelter bambu yang mereka bangun sendiri. Berempat mereka tidur di atas satu-satunya tempat tidur yang ada di shelter mereka sambil berharap ada yang datang membantu keluarga mereka. Semua uang mereka telah habis, sehingga Pak Joko Bini pun kesulitan memulai pekerjaan baru. Dia bergabung dengan tetangganya menjadi tenaga serabutan, kadang menjadi buruh bangunan atau membantu mengangkut kayu dengan penghasilan yang tentu saja jauh dari mencukupi. Mereka semakin putus asa ketika melihat tetangga-tetangga mereka sudah mempunyai rumah baru sedang mereka masih menggantungkan hidup dari orang tua. Belum lagi anak sulung mereka, Trisno Nugroho, mulai membutuhkan banyak biaya karena sudah akan naik kelas 3 SMP, sedang adiknya sudah harus masuk sekolah dasar. Namun pada saat mereka benar-benar diuji ketegarannya dan mulai putus asa mengharapkan rumah baru, di bulan Agustus 2007 keluarga ini menerima kunjungan tak terduga dari volunter Muslim Aid. Tim volunter ini melakukan pendataan korban gempa yang belum mendapatkan bantuan rumah, khususnya bagi korban yang mengalami cacat fisik karena gempa.

”Sampaikan terimakasih kami pada Pak Wilmot, mas! Bertemu dengan beliau dan mendengar nasehatnya membuat kami semakin tegar menghadapi hidup. Semoga beliau selalu sehat!,” imbuh ibu dua anak ini kepada tim Muslim Aid yang menemani kunjungan Alley untuk melihat langsung rumah permanen yang dibangun melalui project Muslim Aid ”Semi Permanent House Assistance for Disabled”. Pak Wilmot yang Bu Sri maksud adalah Bapak H. Fadlullah Wilmot, Country Director Muslim Aid Indonesia. Beliau menyempatkan diri mengunjungi keluarga Bu Sri pada awal September 2007.

Pada saat itu Pak Wilmot berpesan;
“Nanti Muslim Aid akan berusaha membantu Bapak-Ibu dengan rumah yang lebih baik. Bapak-Ibu jangan lupa terus berdoa, semoga Ibu bisa segera sehat dan Bapak bisa bekerja lagi. Insyaallah, Allah pasti memberi jalan bagi keluarga Bapak-Ibu!”

Sebuah pesan yang dimaknai dengan sangat dalam baik oleh Bu Sri maupun Pak Joko Bini. Nasehat inilah yang mereka jadikan pegangan menjalani kehidupan mereka. Semangat baru muncul ketika mereka tahu masih banyak orang-orang yang peduli dengan nasib mereka. Kepedulian yang ditunjukkan Pak Wilmot menghadirkan kembali harapan yang awalnya mulai redup.

Kini Bu Sri dan keluarganya telah menempati rumah permanent baru yang dibangun oleh Muslim Aid. Pak Joko Bini sendiri telah siap memulai kembali usaha toko minuman dan makanan kecilnya dengan bantuan modal yang juga diberikan oleh Muslim Aid untuk membantu perekonomiannya. (Jk)

PON XVII dan Semangat Kita...!

Euro 2008 sudah berlalu dengan membawa kekecewaan. Spain membuktikan bahwa permainan yang konsisten adalah kunci untuk dapat memenangkan sebuah kejuaraan. Sesuatu yang gagal diperagakan oleh Belanda, Jerman, dan Italia, 3 negara yang secara tradisi adalah unggulan-unggulan sebuah turnamen. Saya sendiri yang menyukai total football Belanda, kecewa berat dengan permainan mereka saat melawan Rusia yang dengan apik mem-plagiat cara bermain mereka.
Well, sudahlah, mari kita tinggalkan Euro 2008 yang seandainya kita letakkan di tempat yang semestinya bukanlah pesta kita Bangsa Indonesia. Saat ini justru seharusnya kita yang sedang berpesta dengan digelarnya PON XVII di Kalimantan Timur. Sebuah event olah raga terbesar di tanah air yang pembukaannya dilakukan Presidan SBY ini ternyata tidak mendapatkan peliputan sebesar Euro 2008. Hanya TVRI yang melakukan siaran Live pembukaan dan beberapa pertandingan.
Ini adalah kebalikan dengan yang terjadi pada era Orde Baru. Setiap kali ajang PON diselenggarakan dipastikan semua televsi nasional akan merelay siaran langsungnya dari TVRI meliput atlit-atlit terbaik negeri ini berlaga. Lalu ajang bergengsi SEA Games. Semua orang akan larut bangga saat seorang atlit mampu menyumbangkan medali emas dan Indonesia Raya berkumandang seiring dikibarkannya Sang Merah Putih dengan megah. Atau jutaan warga akan ikut marah dan mencaci maki saat atlit Indonesia dicurangi oleh wasit saat bertanding melawan atlit tuan rumah. Tidak heran jika pada jaman Orde Baru Indonesia adalah langganan juara umum.
Sekarang?
Indonesia seperti kehilangan semua tajinya di pentas olah raga ASEAN (kita tidak usah bicara Asia apalagi dunia). Jangankan bersaing dengan Thailand, superioritas kita sudah digerogoti oleh Vietnam dan Singapore. Malaysia juga tetap menjadi saingan berat kita. Dunia olahraga kita seperti jalan di tempat, stagnan!
Terlalu banyak yang salah dengan pembinaan atlit kita mungkin. Namun kesalahan pada penanaman rasa kebangsaan kita juga begitu besar. Manajemen bonus membuat banyak atlit kita yang hanya bermain berdasarkan bonus. Semakin tinggi bonusnya, semakin bersemangat mereka bermain. Dengan manjemen uang ini juga yang membuat televisi-televisi kita ogah menyiarkan pertandingan di event PON dan SEA Games. Alasannya sudah pasti, sponsorship dan ratingnya kecil. Dengan begitu lebih baik mereka menggunakan budgetnya untuk membiayai siaran langsung semacam EURO 2008 yang meskipun mahal sekali tapi mampu menangguk untung.
Bangsa kita mungkin memang sedang dalam masa gelapnya. Reformasi 2008 hanya berhenti dengan pelengseran Pak Harto dan bukan pemberangusan mis-managemen bangsa ini. Hasilnya, korupsi adalah sesuatu yang lumrah dan harus dilakukan oleh pemerintah, DPR, dan lembaga-lembaga lain. Demokrasi kita berhenti pada penyelenggaraan pemilu dan pilkada yang menelan biaya luar biasa. Harga-harga kebutuhan yang semakin membumbung tinggi adalah bukti bahwa reformasi masih gagal untuk membela rakyatnya sendiri.
Saya kangen menyanyikan lagu Garuda Pancasila bersama-sama dengan lantang. Saya kangen memberikan hormat pada Sang Merah Putih di atas tiang. Saya kangen melihat bangsa ini bersatu dan berkata; "Aku adalah Indonesia, Indonesia adalah aku...!".

(searching for solution mode is on...!)


Wednesday, June 4, 2008

EURO 2008 Di Ambang Pintu...!


Musim kompetisi 2007-2008 sudah selesai. MU jadi kampiun di Inggris dan Eropa, Intermilan masih berkuasa di Serie-A, dan lagi-lagi Barcelona gagal menghadang hegemoni El-Merengues di Laliga Primera.

Tapi musim ini memang berakhir sangat mengecewakan buatku, seorang Milanisti. Bagaimana mungkin klub yang punya sejarah besar dan tradisi kuat juara harus hampa gelar dan tersingkir dari Liga Champion musim depan? Benar-benar peremajaan yang harus segera dilakukan. Apa susahnya buat Milan membeli pemain muda yang berbakat? Tapi dari dulu kebiasaannya hanya memboyong pemain tua yang ujung-ujungnya membuat tim yang sudah menjadi favoritku sejak jaman Rijkard-Gullit-Basten ini kehabisan nafas.

And the dissapointment is getting even deeper saat Inggris tersingkir dari perhelatan EURO 2008 karena kalah bersaing dengan Kroasia dan Rusia. Tim dengan bintang yang mentereng dan liga terbaik dunia, tidak ambil bagian dalam hajatan terbesar sepakbola Eropa. It is a tragedy!

However, show must go on! Dan akhir pekan ini kick-off akan dimulai. What is your favourite? Aku menyukai total football-nya Van Basten dengan Tim Oranyenya, tapi seneng juga liat Kesebelasan Italia. Kebetulan mereka satu group, ditambah dengan Perancis yang ditukangi Si Domenech. Pelatih bagus, tapi suka komentar pedas dengan tim lain khususnya Italy.

Apapun, EURO 2008 akan menyuguhkan tontonan luarbiasa buat semua pecandu bola. Akan ada drama dimana satu tim akan tertawa dan tim lain menangisi kegagalannya. Sepakbola memang bukan sekedar olah raga. Ia sudah menjelma menjadi bisnis raksasa, melodrama, dan pemersatu semua pihak yang sebelumnya berseberangan. Thanks buat TV Nasional yang akan menanyangkannya secara live sebulan penuh. Sambil njagain ARGA, nonton bola, ngemil, pasti asyik banget.

Akhirnya, selamat menikmati hiburan ini. Aku kasih link jadwal tayangan langsungnya, buat referensi teman-teman nanti. Klik di sini http://www.kompas.com/bolaropa.php/pertandingan

Let's hope, Tim Nas kita bisa segera bangkit berprestasi dan berdiri kokoh! Karena hanya sepak bola yang mampu menyatukan lebih dari 96,000 orang di Gelora Bung Karno saat Piala Asia lalu ditambah seluruh rakyat Indonesia, dan menyanyikan INDONESIA RAYA dengan hati yang berkobar-kobar.

I was crying that time! Itu adalah moment yang seharusnya hadir setiap saat di dada kita semua. Saat kita selalu merasa satu di tengah semua perbedaan ini. SATU UNTUK INDONESIA! Kapan..?











"Semangatku satu, untukmu Indonesiaku…!”

"Semangatku satu, untukmu Indonesiaku…!”
~ picture by hangga ranuwidjaja ~